Selasa, 21 Juni 2011

INTERUPSI UNTUK BUNG KARNO


 
22 Juni 2011 | BP
Interupsi Untuk Bung Karno
Jakarta (Bali Post) -

Rapat paripurna DPR, Selasa (21/6) kemarin, sempat hening sejenak untuk mengenang jasa Proklamator yang juga Presiden pertama RIIr. Soekarno. Momen ini diawali oleh sebuah interupsi anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno. 

Hari ini tanggal 21 Juni merupakan hari wafatnya Bung Karno. Sang Proklamator dan tokoh besar yang dimasa muda masuk-keluar penjara. Mari membangun tradisi menghargai tokoh bangsa. Akan sangat berbahagia bila kita bangkit sejenak mengenang jasa pendiri yang telah mencurahkan hidupnya untuk negara, kata Hendrawan dalam interupsinya.

Dia kembali mengingatkan pada 1 Juni lalu pada acara peringatan 65 tahun pidato Bung Karno tentang Pancasila yang digelar MPR, dua mantan Presiden sudah berpidato yakni Megawati Soekarnoputri dan BJ Habibie dan Presiden RI saat ini Susilo Bambang Yudhoyono. Pidato tiga tokoh nasional itu sangat menggugah dan inspiratif. Momen itu merupakan tradisi yang sangat patut dihargai, imbuhnya.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso selaku pimpinan rapat paripurna mengamini interupsi Hendrawan. Bung Karno adalah Putera Sang Fajar, putera terbaik bangsa Indonesia yang telah melahirkan putera-putera terbaik bangsa, kata Priyo.

Pimpinan pun berdiri sambil meminta 328 anggota yang hadir dari 560 anggota DPR-RI yang ada bersama sejumlah menteri yang hadir saat itu untuk bersedia mengheningkan cipta. Interupsi Hendrawan seolah menyegarkan ingatan kepada semua pihak bahwa 41 tahun yang lalu, pada 21 Juni Bung Karno wafat di Jakarta setelah menderita komplikasi berbagai penyakit. Bung Karno kemudian dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.(kmb4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar