Diunduh dari FB
Bung Karno: "Gagalkan pendirian Negara Papua itu!"
"...Hei, engkau, pemuda-pemuda keluaran dari AMN! Sekarang berdiri di hadapan saya. Saya melantik kamu sekalian, resmi menjadi perwira-perwira angkatan perang kita. Ketahuilah hei kamu, kewajibanmu sekarang ini lebih berat daripada yang sudah-sudah. Sekarang ini engkau menjadi pemimpin-pemimpin daripada Angkatan Perang Republik Indonesia. Dan, sekarang ini Angkatan Perang Republik Indonesia sudah mendapat perintah dari saya untuk menyiap-nyiapkan diri agar supaya setiap waktu saya memberi perintah, masuk ke Irian Barat untuk memerdekakan Irian Barat itu. Maka engkau juga, hei pemuda-pemuda keluaran Akademi
Militer Nasional, bersiap-siaplah oleh karena sebagaimana tadi saya katakan, sudah saya perintahkan kepada segenap Angkatan Perang Republik Indonesia, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Udara, maupun Angkatan Laut, supaya menyiap-nyiapkan diri agar setiap waktu saya memberi komando kepadamu, engkau bebaskan Irian Barat dari cengkeraman imperialisme Belanda.
Nah, apa komando saya? Dengarkan saudara-saudara! Komando saya dengan tegas ialah: gagalkan, hai seluruh rakyat Indonesia, gagalkan pendirian Negara Papua itu! Apa komando saya lagi? Hei seluruh rakyat Indonesia, kibarkan bendera Sang Saka Merah Putih di Irian Barat itu! … Siap sedialah, akan datang mobilisasi umum! Mobilisasi umum
yang mengenai seluruh rakyat Indonesia untuk membebaskan Irian Barat sama sekali daripada cengkeraman imperialisme Belanda. Saudara-saudara, inilah bunyi komando saya. Jalankan komando saya ini!"
(Bung Karno, Alunalun Yogya, Selasa, 19 Des 1961, pukul 09 pagi, hujan deras dan lautan manusia, serukan Komando Trikora didepan para sersan mayor taruna dari Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang dan Bandung yg baru akan dilantik. Terdiri atas 38 korps infanteri (Inf), 51 korps kavaleri (Kav), 59 korps artileri (Art), 144 korps zeni (Czi). Termasuk Letda Inf ZA Maulani, Letda Kav TB Silalahi, Letda Art Suryatna Subrata, Letda Czi Piere Tendean)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar