Megawati: Getaran Bung Karno Mulai Terasa
18/06/2012 16:05
Liputan6.com, Denpasar: Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri mengatakan getaran terhadap penghormatan Bung Karno sudah mulai terasa. Tidak hanya dilakukan kalangan partainya, namun juga masyarakat luas.
"Saya mulai merasakan getaran itu. Tidak hanya kalangan partai namun, nama beliau sebagai Sang Proklamator, Bapak Bangsa sudah disebutkan dalam berbagai acara seperti seminar. Nantinya sejarah yang akan bercerita sendiri sehingga bangsa tidak lagi kelu menyebut nama beliau," ucapnya di Tabanan, Bali, (18/6) Senin.
Dia mengatakan, setiap bulan Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno yang diputuskan melalui kongres ketiga PDIP dengan melihat kenyataan yang sejak tahun 1965 nama Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia itu ditiadakan.
Kenangan puluhan tahun itu masih terasa pahit pada puteri Presiden Pertama itu dengan menyayangkan banyak generasi muda saat ini yang malah tidak tahu akar sejarah dan perjuangan Soekarno yang berjalan sejak masih muda pada abad ke-20.
Adanya Bulan Bung Karno, tambah Megawati, adalah momentum yang sangat pas, mengingat bertepatan dengan beberapa momen yang jatuh pada Juni di antaranya Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Juni 1945, hari kelahiran Bung Karno pada 6 Juni 1901, dan hari wafatnya Pendiri Bangsa itu pada 21 Juni 1970.
Presiden kelima Indonesia itu menegaskan agar bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah dan tokoh bangsanya. Melalui Bulan Bung Karno, sosok presiden pertama itu "dihidupkan" kembali.
Dia mencontohkan negara-negara besar seperti Cina dengan Mao Tse Tung, India dengan Mahatma Gandhi, dan Amerika Serikat dengan George Washington yang tidak pernah dilupakan oleh bangsanya. "Bukan saya bermaksud mengkultus individukan seseorang tetapi bagaimana pun juga jika kita lihat negara besar di dunia tidak akan pernah lupa akan sejarah dan tokoh bangsanya," ucap Megawati.(ANT/JUM)
"Saya mulai merasakan getaran itu. Tidak hanya kalangan partai namun, nama beliau sebagai Sang Proklamator, Bapak Bangsa sudah disebutkan dalam berbagai acara seperti seminar. Nantinya sejarah yang akan bercerita sendiri sehingga bangsa tidak lagi kelu menyebut nama beliau," ucapnya di Tabanan, Bali, (18/6) Senin.
Dia mengatakan, setiap bulan Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno yang diputuskan melalui kongres ketiga PDIP dengan melihat kenyataan yang sejak tahun 1965 nama Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia itu ditiadakan.
Kenangan puluhan tahun itu masih terasa pahit pada puteri Presiden Pertama itu dengan menyayangkan banyak generasi muda saat ini yang malah tidak tahu akar sejarah dan perjuangan Soekarno yang berjalan sejak masih muda pada abad ke-20.
Adanya Bulan Bung Karno, tambah Megawati, adalah momentum yang sangat pas, mengingat bertepatan dengan beberapa momen yang jatuh pada Juni di antaranya Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Juni 1945, hari kelahiran Bung Karno pada 6 Juni 1901, dan hari wafatnya Pendiri Bangsa itu pada 21 Juni 1970.
Presiden kelima Indonesia itu menegaskan agar bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah dan tokoh bangsanya. Melalui Bulan Bung Karno, sosok presiden pertama itu "dihidupkan" kembali.
Dia mencontohkan negara-negara besar seperti Cina dengan Mao Tse Tung, India dengan Mahatma Gandhi, dan Amerika Serikat dengan George Washington yang tidak pernah dilupakan oleh bangsanya. "Bukan saya bermaksud mengkultus individukan seseorang tetapi bagaimana pun juga jika kita lihat negara besar di dunia tidak akan pernah lupa akan sejarah dan tokoh bangsanya," ucap Megawati.(ANT/JUM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar